PemudaMaritim-Pembangunan maritim indonesia menjadi topik yang
hangat dibicarakan. Mulai dari konsepsi Tol Laut sampai kesangupan Indonesia
menjadi poros Maritim dunia lima tahun mendatang. Sayangnya opini yang
disampaikan berbagai pihak tidak berorientasi pembangunan maritim yang
substansial, melainkan memiliki latar belakang politik. Meskipun tidak bisa
dihindari politik merupakan alat untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut.
Maritim sesaat menjadi primadona baik dari
pemberitaan maupun opini. Media beramai-ramai mengangkat berita maritim, dari
penembakan kapal asing sampai kasus pelindo II. Ketika opini diangkat oleh
tokoh-tokoh nasional, lantas bagaimana pemuda dapat berperan aktif dalam
pembangunan maritim? Apakah turut masuk dalam pusaran politik praktis prokontra
atau membentuk poros sendiri menggunakan gagasannya?
Dari latar belakang tersebut terbitnya buku 28
Gagasan Pemuda Maritim. Mengisi kekosongan gagasan dan menjadi pemantik pemuda
dalam berperan membangun maritim Indonesia. Melihat dari sudut pandang pesismis
memang pemuda belum memiliki pengalaman yang cukup, bahkan tidak sedikit yang
hanya menggunakan asumsi atau bahkan teks book yang terkadang jauh dengan
kenyataan. Namun, yang perlu dingat bahwa pemuda memiliki kemurnian gagasan
dalam menyampaikan pendapat.
28 Gagasan Pemuda Maritim yang di gagasan oleh
APMI (Asosiasi Pemuda Maritim Indonesia) menjadi sebuah contoh masih adanya
ruang bergerak pemuda untuk membangun maritim Indonesia. Pemuda memiliki
semangat dan idealisme yang sampai saat ini menjadi kelebihan pemuda. Inilah
yang ingin ditunjukan oleh APMI bahwa dengan dikumpulkannya gagasan kemudian di
dokumentasikan menjadi sebuah referensi untuk membangun maritim indonesia.
Pemuda merupakan kelompok yang minim materi
namun, kaya ide dan gagasan. Substansi ini yang ingin diberikan secara umum
kepada para pemuda untuk dapat berkarya dengan bentuk sederhana namun, tetap
bermanfaat. Semoga tindakan positif ini mendapatkan ruang bagi masyarakat untuk
tetap memiliki harapan terhadap pemuda indonesia.
0 komentar