, ,

Protector Rafael Teknologi Canggih Pertahanan Maritim

20.12

Indonesia merupakkan Negara dengan potensi maritim yang sangat besar. Panjang garuis pantai yang mencapai  95.181 km merupakkan sebuah potensi sekaligus ancaman. Pertahanan merupakkan sebuah identitas Negara yang tidak bisa ditolerir, tentunya dengan demikian seharusnya Alusista dengan teknologi canggih merupakkan komponen terpenting dalam menjaga pertahanan laut indonesia.

Berita terakhir tentang laporan febuari lalu  menunjukkan Angkatan Laut Australia enam kali melanggar perairan teritorial Indonesia, saat melaksanakan Operasi Perbatasan. Mereka berdalih, pelanggaran terjadi karena salah perhitungan dalam menghitung batas maritim Indonesia merupakkan kasus terbaru pelanggaran wilayah batas maritim. Tentunya dalam menanggapi hal demikian indonesia harus bergegas melakukan rekonstruksi Alusista khususnya bidang kemaritiman tentunya dengan teknologi canggih yang dapat menjadi teguran bagi Negara sekitar bahwa pertahanan indonesia sangat kuat.
 The Protector merupakan kendaraan tanpa awak untuk surface (USV) yang dikembangkan oleh Rafael Advanced Systems Pertahanan Israel dalam menanggapi ancaman teroris yang muncul terhadap aset maritim. Dengan ukuran sebesar 9 meter dan dilapisi oleh karet membuat Protector buatan Rafael menjadi penangkal keamanan yang mampu terhindar dari radar. Low profile struktur atas kapal aerodinamis, desain modular platform memungkinkan untuk dikonfigurasi ulang untuk memenuhi perubahan kebutuhan misi, seperti perlindungan kekuatan, anti-teror, pengawasan dan pengintaian, tambang dan peperangan elektronik. Lambung monohull berbentuk V dalam perencanaan lambung dilengkapi dengan sebuah mesin diesel tunggal drive jet air, yang mampu mencapai kecepatan 50 knot. (92,6 km / jam; 57,5 ​​mph).
Protector mampu meningkatkan pengawasan, identifikasi dan intersepsi kemampuan. Hal ini dilengkapi dengan Mini-Topan stabil sistem senjata, sebuah TOPLITE elektro-optik pengawasan dan sistem penargetan dengan siang dan malam menargetkan kemampuan melalui penggunaan ke depan inframerah, perangkat charge-coupled dan pengukur jarak laser, serta sistem alamat yang terintegrasi. 

Selian itu Protector juga mampu dikendalikan dari jarak jauh hal tersebut memungkinkan untuk memberikan peringatan pertama, memeriksa kapal yang menarik sedangkan personil dan aset modal diadakan di jarak yang aman.

Sampai saat ini Negara-negara yang telah menggunakkan protector antara lain adalah Israel, Singapura, dan Mexico. Pada tahun 2006, BAE Systems, Lockheed Martin dan Rafael menunjukkan kemampuan perlindungan kekuatan Protector untuk Angkatan Laut Amerika Serikat, Amerika Serikat Coast Guard dan badan keamanan maritim lainnya di Amerika Serikat Komando Operasi Khusus pameran dagang di Tampa Bay, Florida, sebagai bagian dari kapal tempur pesisir dan program program Sistem Deepwater Terpadu. Ini merupakkan sebuah konsep teknologi yang seharusnya mampu menjadi salah satu patrol indonesia. Hal tersbut dikarenakkan lautan indonesia yang sangat luas serta mampu mengurangi fungsi personil dalam penggunannya. Sebuah harapan besar teknologi canggih pertahanan maritim mampu menjadi jajaran kekuatan perbatasan Indonesia.
  • Length: 9 metres (29 ft 6.3 in)
  • Engine: Diesel
  • Propulsion: Water jet
  • Speed: 50 knots (92.6 km/h; 57.5 mph)
  • Navigation: Radar, GPS and INS
  • Sensors: TOPLITE electro-optic surveillance and targeting system (incorporating FLIR, Digital CCD surveillance camera and laser rangefinders)
  • Armament: Mini-Typhoon stabilized weapon system

You Might Also Like

0 komentar

SUBSCRIBE NEWSLETTER

Get an email of every new post! We'll never share your address.

Popular Posts