,

Memberikan Secercah Harapan untuk para Pencari Ikan

20.58

Perubahan harga BBM beberapa saat lalu seolah sudah mampu di atasi dengan adanya berbagai program pemerintah yang di berikan kepada masyarakat. Kenaikkan BBM yang memberikan dampak sangat besar  pada roda perekonomian negara indonesia seolah mamapu diatasi dengan memberikan bantuan dalam jangka waktu yang hanya berlaku selama kurang dari empat sampai lima bulan. Ini merupakan sebuah kebijakan yang seolah sangat timpang melihat pemerintah seolah mengambil langkah pendek tanpa memeikirkan akibat dari kenaikkan BBM tersebut. Jika kita melihat bagaimana berbagai media mengangkat permasalahan BBM hanya dalam cangkupan masyarakat kecil yang bekerja di wilayah darat, seolah hal tersebut tidak berdampak begitu besar. Hal tersebut terjadi karena biaya yang dikeluarkan untuk jasa pengiriman barang dari produsen menuju pasar seolah masih bisa terjangkau. Namun, jika kita melihat bagaimana nasib para nelayan yang notabennya harus mencari ikan setiap harinya ini merupakan permasalah yang sangat besar, pasalnya seolah tidak ada sarana untuk menyampaikan dampak kenaikkan BBM dalam sektor kelautan.

Indonesia yang seluruh wilayahnya hampir terdiri dari lautan, mempunyai berbagai potensi alam serta sumberdaya mineral di dalamnya, namun hal tersebut hanya di perhatikan oleh segelintir kalangan. Ini dapat dilihat dari beberapa wawancara yang dilakukan awak media, yang kebanyakan dari mereka mengangkat bahwa permasalahan BBM ini hanya berdampak kepada para pedagang kecil yang berjualan di pasar, hal ini menunjukkan seolah rakyat miskin  indonesia hanya terdiri dari para pedagang kecil yang berjualan di pasar tradisional. Padahal sangat jelas banyak masyarakat yang mempunyai mata pencaharian sebagai seorang nelayan, dan hal tersebut sangat jarang di angkat oleh awak media dalam melakukan peliputan dampak terhadap kenaikkan harga BBM. 

Kalau kita melihat persentase nelayan indonesia sebesar 25% dari jumlah penduduk indonesia saat ini menurut data yang di dapatkan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan, dan rata-rata dari mereka merupakan rakyat miskin dan putus sekolah. Kemudian Data dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) menyebutkan, sedikitnya, 14,58 juta atau sekitar 90 persen dari 16,2 juta jumlah nelayan di Indonesia pada tahun 2008, masih berada di bawah garis kemiskinan. Peneliti LIPI dan The Indonesian Institute, Jaleswari Pramodhawardani menyebut ada 3 juta nelayan miskin Indonesia pada tahun 2010. Data terakhir dari KKP saat ini jumlah nelayan miskin tercatat 7,87 juta orang atau sekitar 25,14 persen dari penduduk miskin nasional. Dari data di atas sangat jelas bahwa ternyata indonesia mempunyai dimensi kemiskinan lain yang seharusnya juga dipertimbangkan dalam menaikkan harga BBM.

Dampak kenaikkan BBM yang terjadi beberapa saat lalau sangat terasa bagi para nelayan, pasalnya  untuk satu kali mencari ikan nelayan butuh sekitar 300 liter solar. Artinya satu kali berlayar menghabiskan dana 2,5 juta hanya untuk bahan bakar. Jika kita coba melihat bagaimana jika nelayan melakukan pencarian ikan selama satu bulan hampir sekitar 75 juta hanya untuk bahan bakar, belum lagi jika di tambah dengan peralatan tangkap dan lain sebagainya. Kemudian bagaimana dengan hasil tangkapan yang di dapatkan nelayan dengan teknologi sederhana yang mereka gunakan saat ini? Apakah para nelayan kecil akan mendapatkan keuntungan dari hasil tangkapan mereka?

Sebuah permasalah baru timbul ketika pemerintah mengambil langkah singkat untuk mengamankan APBN agar tidak meledak. Namun, dampak yang terjadi cukup besar untuk para rakyat miskin terutama nelayan yang jarang sekali disorot aktivitasnya. Dalam menanggulangi hal tersebut, perlu ada kerjasama berbagai pihak untuk mengatasi masalah yang terjadi pada sektor yang sedikit pemerhati ini. Sudah pasti Kementrian Kelautan dan Perikanan seharusnya mampu memberikan langkah taktis untuk memberikan secercah harapan bagi nelayan indonesia. Tidak lepas sampai disitu peran Kementrian Riset teknologi dan lembaga Riset yang ada di Indonesia seharusnya mampu mengupayakan dengan segera sebuah teknologi alternatif terkait hal tersebut. Jika kita melihat kedalam perpustakaan-perpustakaan kampus besar di Indonesia akan sangat banyak berbagai penelitian membahas tentang bagaimana mensejahterakan nelayan, bukan hanya itu setiap tahunnya kementrian Pendidikan Nasional mengadakan pekan Kreatifitas mahasiswa yang di dalamnya sangat banyak inovasi tentang maritim indonesia. Ini merupakan sebuah langkah awal yang seharusnya mampu dilakukan oleh pemerintah dan para steckholder harapannya semua karya mahasiswa tersebut jangan hanya sampai menjadi tumpukkan jurnal yang memenuhi perpustakaan kampus, namun karya tersebut mampu diwujudkan secara nyata untuk membangun indonesia di berbagai bidang khususnya dibidang maritim. Agar nantinya masyarakat indonesia sadar bahwa indonesia merupakan negara maritim.

Salam Cinta untuk Maritim Indonesia 

sumber data :
http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2011/05/24/negara-abaikan-nelayan-indonesia-366941.html
http://www.aktual.co/ekonomibisnis/11235145-nelayan-di-indonesia-miskin
http://indomaritimeinstitute.org/?p=1111
Maritime Magazine Edisi 33 tahun 2013

You Might Also Like

0 komentar

SUBSCRIBE NEWSLETTER

Get an email of every new post! We'll never share your address.

Popular Posts