,

Ini Laut kita Bung!

20.50

Melihat potensi laut indonesia yang begitu besar, bosan rasanya jika kita memaparkan tentang angka dan jumlah potensi yang sangat besar di laut indonesia. Jika kita lihat bagaimana indonesia mempunyai luas wilayah 2/3 adalah lautan, kemudian indonesia merupakan negara yang mempunyai garis pantai terpanjang setelah kanada, ribuan barel minyak bumi yang terkandung didalamnya, jumlah ikan serta keindahan laut. Potensi laut yang begitu besar ini membentang luas dari sabang hingga marauke, mulai dari ekonomi, pariwisata, dan lain sebaginya. Namun, sangat di sayangkan berbagai hal tersebut sampai saat ini belum di manfaatkan secara maksimal oleh negara kita sendiri, alhasil negara-negara lain yang mampu memanfaatkannya.

Jika kita boleh melihat bagaimana menggali potensi maritim indonesia tampaknya sampai saat ini berbagai instansi tentunya akan saling melempar tangung jawab satu sama lain. Hal ini yang terkadang menghambat kebijakan yang akan di keluarkan agar indonesia mampu berbicara banyak dalam pengelolaan industri maritim indonesia. Padahal kalau kita melihat sampai saat ini perjuangan indonesia menjadi negara maritim sudah sampai ke PBB, namun ironinya adalah ketika kesiapan internal negara kita belum mampu mencapai tingkat maksimal. Ini merupakan sebuah tantangan bagi para pengiat maritim indonesia, bukan hanya mampu banyak berkomentar lewat berbagai media namun yang di butuhkan adalah sebuah implementasi nyata tentang peningkatan kekuatan maritim indonesia.

Dalam upaya tersebut coba kita sedikit membahas tentang bagaimana kondisi industri pertahanan kita saat ini. Jika kita melihat bagaimana definisi ketahanan nasional merupakan segala usaha untuk mempertahankan keutuhan wilayah sebuah negara dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman serta ganggguan. Nampak sangat jelas disini tentang bagaimana sebuah konsep yang seharusnya mampu di implementasikan untuk pertahanan indonesia. Namun, definisi tersebut tampaknya hanya sebuah retorika semata, definisi yang di sampaikan berbanding terbalik dengan implementasi dilapangan yang ternyata perbandingan luas wilayah perairan indonesia dengan peralatan kekuatan laut yang dimiliki indonesia saat ini berbanding terbalik. Ini merupakan sebuah evaluasi besar bagi para pemangku kebijakan untuk dapat meningkatkan kekuatan maritim indonesia yang saat ini ada. Hal ini sangat jelas telah di paparkan dalam makalah "A Cooperative Startegy for 21st Century Sea Power" yang di publikasikan Oktober 2007 oleh United States marine Corps. Dalam makalah tersebut di jelaskan bahwa strategi di abad 21 adalah melalui kekuatan maritim.

Pembahasan tersebut di sampaikan bukan berdasarkan omong kosong semata, karena sangat jelas 90 persen perjalan komersial dunia dilakukan melalui jalur laut. Dalam makalah tersebut juga sangat jelas di sampaikan bahwa "maritim adalah denyut nadi global yang mengaitkan antar negara di dunia". fakta yang menarik lainnya adalah Lebih dari 90 persen perdagangan minyak dilakukan melalui jalur laut. Sehingga pembangunan infrastruktur jalur laut yang memadai merupakan sebuah simbol kekuatan pertahanan ekonomi global modern. Inilah ternyata yang menjadi latar belakang AS mempunyai kekuatan maritim yang sangat besar dan nantinya menjadi pemimpin di samudera atas negara-negara dunia.

Ternyata negara-negara lain berlomba untuk memiliki kekuatan maritim yang maksimal, karena memahami bahwa kekuatan terbesar dunia adalah melalui jalur laut. Mulai dari Inggris yang menerapkan sebuah selogan " Britain Rules the Waves" upaya kekuatan laut inggris menjawab tantangan dunia modern. Bukan hanya negara eropa dan amerika yang mampu membaca hal tersebut negara-negara di asia pun telah menunjukkan keseriusannya untuk membangun kekuatan lautnya, salah satunya adalah Jepang yang membangun kekuatan maritimnya guna mengamankan jalur suplai minyak dari Timur Tengah. Sama halnya dengan jepang Cina pun melakukan hal yang sama dengan membangun strategi "Chain of Pearl" yang juga bertujuan mengamankan jalur suplai BBM dari Timur Tengah. India pun melakukan hal yang serupa dengan menerbitkan dokumen "Freedom to Use the Seas : Maritime Strategy" yang berisi tentang aspirasi geopolitik India sampai penempatan angkatan laut di masa damai maupun konflik serta strategi kekuatan angkatan laut india.

Pemaparan di atas merupakan sebuah contoh nyata bagaimana negara-negara lain berupaya melakukan pembangunan terhadap kekuatan maritim. Bukan hanya sekedar retorika ataupun teori semata yang dilakukan. Indonesia tampaknya selalu terbuai dengan kejayaan Sriwijaya dan Majapahit yang kekuatannya berbasis pada maritim, namun kita ingat saat ini Sriwijaya dan Majapahit hanya tinggal penggalan sejarah masa lalu. Kekuatan maritim sejatinya harus di bangun bukan hanya di kenang bahwa indonesia pernah mempunyai kekuatan maritim pada zaman dulu kala.

Dalam mewujudkan kekuatan maritim yang tangguh perlu adanya sebuah kebijakan yang mengarah terhadap pengembangan maritim di indonesia. Adapun upaya tersebut perlu melibatkan seluruh potensi yang ada di negara indonesia, dalam hal ini tiga potensi besar yang menjadi kekuatan indonesia adalah pemerintahan, swasta, dan perguruan tinggi. Ketiga hal tersebut jika mampu berkolaborasi dengan baik akan mampu menjadi sebuah solusi bagi pengembangan maritim indonesia dalam berbagai hal, jika kita mau mengambil hioptesis dari ketiga faktor tersebut. Glora maritim merupakan harga mati yang harus di sampaikan dalam setiap momentum, namun hal tersebut jangan hanya menjadi penyemangat saja melainkan diaplikasikan dalam bentuk dukungan terkait kebijakan, penelitian dan pengembangan maritim indonesia. Karena jika kita melihat bagaimana pengembangan negara maritim yang mampu di bangun oleh tiga faktor di atas adalah Sumberdaya Manusia yang akan di kembangkan oleh perguruan Tinggi, kemudian Infrastruktur yang akan di kembangkan oleh Swasta, dan Kebijakan yang akan menjadi produk pemerintahan. Normatif memang jika kita bicara hal diatas namun, upaya ini yang seharusnya di aplikasikan oleh para insan maritim yang berada pada ketiga faktor tersebut.
Sumber data :
9 Perspektif Menuju Masa Depan Maritim Indonesia
Maritime Magazine, edisi 32 juni 2013

You Might Also Like

0 komentar

SUBSCRIBE NEWSLETTER

Get an email of every new post! We'll never share your address.

Popular Posts