,

Kampus menurut gw

23.48

Kampus merupakan incubator yang membentuk karakter, pribadi dan kemampuan seorang mahasiswa. Mulai dari peningkatan soft skill dan hard skill, karena dua hal tersebut merupakan pembangun utama pribadi mahasiswa dalam menghadapi masa kuliah selama dia berada di sebuah kampus. Bagai dua sisi mata uang yang tidak bisa di pisahkan, bahwa hard skill dan soft skill merupakan satu kesatuan yang harus ada di dalam diri mahasiswa. Hal tersebut merupakan pokok dari pengembangan diri seseorang untuk dapat bersaing di dunia pasca kampus nantinya. Untuk itu kampus menyediakan berbagai fasilitas dalam mendukung mahasiswa untuk mengembangkan hal tersebut. Mulai dari hard skill yang biasanya akan banyak diadakan pelatihan dan soft skill yang biasanya di dukung oleh kegiatan lembaga mahasiswa. Dan seharusnya hal inilah yang bisa di jadikan acuan oleh mahasiswa ingin menjadi seperti apa dia selama masa perkuliahan di kampus berlangsung.

Dalam pembentukan organisasi kampus seharusnya mampu disadari akan fungsi dan peran masing-masing lemabaga, tentunya harus mempunyai kesamaan pola fikir dan pandangan, walaupun terkadang gerak dan langkahnya dilakukan berbeda. Organisasi yang berjenjang di kampus merupakan representasi keadaan Negara, agar kita mampu belajar tentang fungsi tata kelola organisasi mulai dari tingkatan jurusan, fakultas, dan universitas. Semua organisasi tentunya harus mampu menjalankan fungsinya sesuai dengan koridor dan batasan gerak yang sudah di sepakati di berbagai forum yang di bentuk mahasiswa sendiri, tentunya dengan mengedepankan dua hal pokok yaitu pengembangan hard skill dan soft skill. Karena kedua hal inilah yang nantinya akan menjadi elemen terpenting untuk mebangun bangsa dan Negara, serta melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan yang ada di di Negara ini.

Sebagai incubator atau kawah candra dimuka kampus merupakan basis pembentuk pemimpin masa depan. Hal tersebut terjadi di dalam sejarah bahwa dari kampuslah pemimpin –pemimpin bangsa lahir. Karena kemurnian mahasiswa bergeraklah yang membuat kampus merupakan tempat paling representative untuk membangun bangsa. Karena dari kampuslah lahir tokoh-tokoh nasional yang menjadikan bangsa ini senantiasa berkembang. Dalam segi social politik, riset, ekonomi dan lain sebagainya. Berbagai ideologi hadir kampus karena memang dari sanalah di sadari bahwa pemegang tongkat estafet selanjutnya akan berasal dari kampus. Hal inilah yang menyebabkan mahasiwa mempunyai peran penting, sebagai again of change, social controlling, dan Iron stock.

Penggabungan pola pemikiran mahasiswa seharusnya juga dapat didefinisikan menjadi dua bentuk, yaitu adalah pola berfikir manajemen dan pergerakkan. Hal ini terjadi karena ternyata basis pengembangan karakter mahaiswa membuat dia harus mampu berfikir bukan hanya secara linier namun mampu juga berfikir secara dinamis. Karena manajemen akan berbicara masalah pengaturan dan tata kelola. Hal ini sangat penting dalam mengelola sebuah lembaga mahasiswa karena di dalamnya akan banyak pelajaran tentang bagaimana mengkondisikan. Mulai dari personal maupun dari segi kelompok, dan hal inilah yang merupakan basis dari pengembangan organisasi kampus kedepannya. Karena dari manajemen sinergisitas lembaga akan mampu tercipta, saling mengakomodir dan memberikan pelayanan terbaik sebagai fungsi organisasi dalam melayani mahasiswa. Dan ternyata hal tersebut harus didukung oleh pola fikir dinamis yaitu senantiasa kritis dan peka terhadap apa yang terjadi di sekitar. Hal inilah yang menyebabkan mengapa pola fikir pergerakkan juga harus mampu hadir dalam diri mahasiswa karena fungsi social kontroling yang menjadi landasan bergeraklah yang menjadikan mahasiswa harus mampu memperhatikan keadaan sekitar, mulai dari kondisi internal kampus dalam penetapan kebijakan rekltorat, daerah dalm melakukan pembangunan dan kebijakannnya, serta pembangunan nasional yaitu dalam menelurkan kebijakan yang berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat dan keadilan yang terjadi di Negara, karena tentunya hal itu juga akan berdampak kedalam kebijakan yang akan terjadi di tatarani nternasional srerta peranserta Negara dalam kancah internasional.

Sejatinya memang fungsi mahasiswa mampu menjadi orang-orang yang akan mampu menyampaikan keluahan serta rintihan rakyat atas kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak sesuai. Hal tersebut merupakan sebuah hakikat mahasiswa dalam menjalankan fungsi kemurnian berfikir dalam tataran idealis. Dan seharusnya pola fikir tersebut di dukung oleh data dan fakta yang nantinya mampu merepresentasikan kejadian yang harus mampu di koreksi oleh para pengambil kebijakan.

Riset merupakan basis yang seharusnya di tawarkan univeritas sebagai peran dan fungsinya dalam sebuah Negara. Karena memang di kampuslah nantinya akan muncul ide penemuan dan gagasan baru yang akan mampu menjadi solusi permasalahan yang ada di Negara ini. Mengingat Tri Dharma Perguruan tinggi lah sebagai landasannya yaitu adalah Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian masyarakat. Hal inilah yang seharusnya di sadari oleh berbagai lapisan masyarakat kampus untuk menjadikan kampus sebagai sumber pemikiran dan ajang aktualisasi diri kaum muda yang mempunyai kreatifitas. Tentunya hal tersebut bukan hanya di tunjukan dalam hanya dukungan moril melainkan dukungan materil perlu di pertimbangkan agar nantinya kreasi mahasiswa tidak terhambat dalam menjalankan ide untuk mencapai sebuah inovasi.

Berkaca dengan kondisi yang saat ini ada menyadari kampus sebagai sebuah incubator peradaban, tentunya hal tersebut pun harus di sadari oleh mahasiswa sebagai individu yang nantinya menjadi pengganti para pemimpin bangsa. Kemampuan multitasking saat ini menjadi satu hal yang seharusnya mampu menjadi targetan para mahasiswa. Bukan hanya mampu berada di jalanan namun, mampu berprestasi dalam tataran akademk.
Salam hangat dan tetap semangat!

You Might Also Like

0 komentar

SUBSCRIBE NEWSLETTER

Get an email of every new post! We'll never share your address.

Popular Posts