,

Peran Universitas Dalam Dunia Industri

09.29

Institut Teknologi Surabaya (ITS) dibanjiri pesanan kapal dari berbagai kalangan, di antaranya PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), dan sejumlah kalangan asing. Demikian dikatakan Dekan Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ITS Eko Budi Djatmiko di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (19/2).
"PGN memesan kapal untuk mendukung Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) PGN dan ITS terlibat mulai tahap perancangan hingga mengawasi pembangunan kapal-kapal pendukung FSRU itu," kata Eko.

Pesanan itu merupakan salah satu bagian dari serangkaian kerja sama yang tertuang dalam "Memorandum of Understanding" (MoU) PGN-ITS, yang meliputi bidang jasa konsultasi, pendidikan, penelitian, dan pengembangan rancang bangun dan rekayasa. "Jadi, PGN akan melibatkan ITS dalam mendukung distribusi dan transportasi gas domestik. Itu penting bagi ITS guna mendukung strategi ITS untuk meraih international recognition di bidang kelautan dan perkapalan," katanya.

Saat ini, kata Eko, PGN telah mengoperasikan FSRU di Sumatra Utara, Labuhan Maringgai, dan Belawan. Pemerintah juga menuntut PGN, agar mengembangkan fasilitas LNG dan memperbanyak unit FSRU.

PGN memesan kapal kepada ITS, karena FSRU itu memerlukan kapal-kapal pendukung dalam operasionalnya, seperti tug boat, crew boat, dan mooring boat. "PGN yang diwakili Direktur Teknologi dan Pengembangan Jobi Trinanda Hasjim telah menandatangani kerja sama PGN-ITS itu pada 17 Februari lalu. Kerja sama untuk kurun waktu 36 bulan itu akan menjadi langkah awal yang baik untuk PGN dan ITS," kata Eko.

Pembantu Rektor IV ITS Darminto menyatakan, Kemenristek juga memesan desain kapal patroli rudal kepada ITS. "Ada 16 konsorsium yang terlibat dalam proyek kapal patroli rudal itu dan ITS diminta untuk membantu dalam desain atau perancangan, tapi ITS juga diminta untuk mengawasi sampai kapal itu benar-benar terwujud," katanya.

Darminto menilai, kepercayaan pemerintah itu menunjukkan adanya pengakuan atas kemampuan bangsa sendiri dalam merancang dan memproduksi kapal sesuai kebutuhan. "Itu bagus, karena Indonesia merupakan kawasan bahari dengan 2/3 merupakan kawasan laut, sehingga orientasi ke laut itu penting, terutama kapal-kapal sederhana untuk mewujudkan connecting antarpulau," katanya.

Apalagi, tenaga ahli lokal cukup tersedia di ITS, termasuk tenaga ahli yang berstandar RINA, bukannya justru membayar tenaga ahli asing dengan biaya mahal. Hal itu dibenarkan seorang ahli perkapalan dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS).

"Kalangan asing saja pesan kapal kepada kami, kok. Tapi, pesanan itu lucu, karena pesanan itu berasal dari institusi di Indonesia, lalu mereka (asing) memberikan proyek itu kepada PPNS dan hasilnya dijual lagi kepada institusi dari Indonesia yang memesannya itu," kata sumber yang enggan menyebutkan namanya.

Ia menambahkan PPNS justru mendidik mahasiswa untuk menjadi tenaga ahli, karena itu PPNS yang setiap tahunnya menerima pesanan 6-7 kapal antarpulau dari sejumlah pemerintah daerah itu selalu menyerahkan proses pengerjaannya kepada para mahasiswa dengan bimbingan dosen. 

Selama ini, kampus ITS dikenal sebagai universitas teknologi dengan keahlian teknologi perkapalan, energi, dan kelautan.(Ant/SHA)
Sumber : http://berita.liputan6.com/read/378047/its-dibanjiri-pesanan-kapal

You Might Also Like

0 komentar

SUBSCRIBE NEWSLETTER

Get an email of every new post! We'll never share your address.

Popular Posts