,

USS Sampson, Teknologi Mutakhir Operasi SAR AirAsia QZ8501

23.42

Peristiwa jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 jurusan Surabaya – Singapura di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah turut menjadi ajang unjuk teknologi mutakhir dari berbagai negara yang membantu evakuasi. Dari sekian banyak alutsista milik berbagai negara, USS Sampson, kapal Destryoer ukuran besar milik Amerika Serikat yang banyak menyedot perhatian.

Selain peranan dari SDM yang berkualitas yang dalam hal ini para Tim SAR dan masyarakat yang membantu, Sekjen Asosiasi Pemuda Maritim Indonesia (APMI) Ahlan Zulfakhri memaparkan peranan teknologi dalam operasi SAR ini.
“Berbagai teknologi digunakan untuk menemukan AirAsia, maka itu perlunya sebuah perhatian khusus bagi masyarakat peisisir untuk mendapatkan pengetahuan tentang penyelamatan agar kedepan masyarakat dapat turut serta membantu pencarian,” ungkap Ahlan.
Kekagumannya pada USS Sampson yang berhasil menemukan 12 jenazah pada 2 Januari 2015, Ahlan memberikan pujian kepada kapal perang yang diambil dari nama pahlawan negeri Paman Sam ketika perang dengan Spanyol, Laksamana William T Sampson.
“Kapal ini menjadi ‘bintang’ dalam proses pencarian AirAsia QZ8501. Mereka bisa menemukan dan mengevakuasi total 12 jenazah pada Jumat 2 Januari 2015 dan USS Sampson merupakan salah satu jenis kapal perang penghancur yang dimiliki Angkatan Laut Amerika Serikat,” terangnya.
Kapal yang memiliki berat lebih dari 1.000 ton dan panjang hampir 100 meter ini dibangun di galangan Bath Iron Works, Amerika Serikat yang dipesan tahun 2002 dan selesai tahun 2005. Kapal ini mulai beroperasi pada tahun 2007 dan pernah melakukan berbagai operasi seperti pencarian MH370 dan misi-misi kemanusiaan lainnya.
Selain itu kapal yang bermangkal di San Diego ini juga dilengkapi dengan teknologi mutakhir diantaranya system radar. “Sistem radar USS Sampsons disebut-sebut berteknologi 3 dimensi, fitur inilah yang dibutuhkan agar pencarian pesawat AirAsia QZ8501 berlangsung cepat,” sambungnya.
Sebelumnya, USS Sampson selepas dari Guam memang pernah singgah di Indonesia dalam kegiatan kunjungan antara Angkatan Laut di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, 22/12/14 lalu. Kini ketika terjadi kejadian pesawat jatuh, USS Sampson kembali ke Laut Jawa untuk misi kemanusiaan.
Kemampuan teknologi maritim yang mumpuni ternyata bukan hanya bermanfaat ketika peperangan berlangsung tetapi juga dari berbagai misi selain perang seperti misi pencarian korban AirAsia QZ8501 ini.
“Teknologi juga mampu dimanfaatkan dalam proses evakuasi bila terjadi kecelakaan di laut. Pemerintah diharapkan mampu menempatkan kebijakan teknologi kelautan menjadi perhatian khusus. Selain itu pentingnya sistem keamanan dan keselamatan di laut sangat diperlukan agar kedepan Indonesia mampu secara cepat mengatasi kecelakaan di laut,” tutupnya
sumber :http://jurnalmaritim.com/2015/01/uss-sampson-teknologi-mutakhir-pencarian-airasia-qz8501/

You Might Also Like

0 komentar

SUBSCRIBE NEWSLETTER

Get an email of every new post! We'll never share your address.

Popular Posts